sx_7 the outSIDer

Sabtu, 16 Mei 2009


Wednesday, 19 December 2007

motornya si Dimak Gak ada salahnya kita memodifikasi Vario Kita, karena ternyata banyak kepuasan, keuntungan dan kelebihannya.

mungkin awalnya kita agak berfikir dua kali. karena modifikasi agak sedikit menguras isi kantong kita apalagi kalo kita mau modif dengan aliran Extreme Modification (EM) apalagi kalau motor itu kita pakai buat harian, tentunya akan sangat Riskan dipakai dijalanan Jakarta dengan kondisi lalu lintasnya yang semrawut Sealed.

Sebelum melakukan modifikasi Pertama-tama kita harus memilih, motor itu kita gunakan untuk apa, apa sekedar untuk ikutan kontes modifikasi atau tetap digunakan buat harian ? kalau motor buat harian lebih baik mengambil aliran yang simple seperti poser style atau dub city. untuk lebih jelasnya mari kita bahas aliran yang pas buat harian dan tetap cantik ini satu persatu.

Poser Style

Aliran ini lebih mengedepankan "Bagaimana motor tampil gaya di jalanan" dan lebih aman dari bahaya Tilang asal warna tetap merujuk pada STNK.

- Tampang motor tetap standar

- Warna cat umumnya di cat ulang dengan motif bebas, bisa sapu lidi atau tribal

- Memaksimalkan penampilan motor lewat penambahan aksesori2 yang banyak tersedia di pasaran atau buat sendiri (handmade)

Dub City

Aliran ini mengikuti Gaya Mobil Ganster (biasanya Negro dan Chikane)

Ciri-ciri aliran ini adalah ::

- Menggunakan 2 warna berbeda antara bagian atas dan bagian bawah motor dengan garis pemisah di motor, garis pemisah nya bisa berlini tribal atau lidah api tergantung selera. tetapi konsep baku aliran ini adalah dua warna berbeda pada bagian atas dan bawah (kalau pada mobil antar kap dan pintu) dengan motid dua warna lurus.

- Tampilannya mirip kategori motor poser karena memang aliran ini adalah pengembangan dari aliran poser itu sendiri

VIP Style

VIP Style atau juga dikenal dengan Jap Style. Aliran ini lebih mengedepankan "Bagaimana motor kita terlihat 'Mewah"

Ciri-ciri aliran ini adalah ::

- Tampang motor standar. Bisa di custom dengan penambahan pernik aksesoris tapi usahakan tampang asli tidak hilang

- Warna cat diganti warna2 kalem yang bisa menimbulkan kesan "Mewah" seperti Silver,Putih,Coklat, Beige, ato Maroon

- Kaki-kaki dilabur krom agar menampilkan kesan resik dan mewah dan kadang ditambah white wall biar makin cihuy lagi

- Memakai pelek dengan profil lebar dan ban yang berprofil tipis tapi bukan ban ceking. Usahakan ukurannya sama dengan ban asli ato ganti dengan yang lebih lebar n berprofil gepeng bukan cembung.


Retro Syle

Aliran Yang mengedepankan "Nostalgia Masa Lalu", Sebenarnya Hampir gak ada bedanya dengan Jap's Style, cuma Retro Style lebih mengedepankan Sesuatu yang bersifat Klasih dan lebih condong ke style Retro eropa.

Ciri aliran Ini Adalah :

- Memakai WindShield,

- Menggunakan Box keranjang Rotan

- Sisi ban ditempel white wall, dengan jari-jari rapat

- Pokoknya Aksesoris, sampai Helm, menggunakan aksesoris motor yang dipakai pada era 70an.

Nah, beberapa aliran diatas cocok untuk modifikasi penggunaan harian, jadi tentukan saja konsep dan kondisi jalan rumah yang pas buat jalan harian.

Keuntungan & Kelebihan di Modifikasi

Terdapat beberapa keuntungan jika motor telah dimodifikasi selain kepuasan pribadi.

- Hasil modifikasi menjadi identitas diri dari pengendara dan ciri khas pengendara Serta mudah dikenali. Pada beberapa kasus, pernah motor sahabat terhindar dari pencurian, karena kebetulan motornya mudah dikenali sehingga pencurinya tertangkap.

- Motor Terlihat Cantik dan berbeda dari kebanyakan yang membuat Gensi pengguna Naik dan mencuri perhatian banyak Orang.

- Harga Jual tetap Tinggi, Karena biasanya Orang menganggap para pengguna motor modifikasi adalah orang yang sangat menjaga dan merawat kondisi tunggangannya.

Dari beberapa Point diatas, gak ada salahnya khan kita memodifikasi tungganyan kita, walau tetap digunakan untuk harian ???

DeadEnd Motomatic

Shock - Marathon Cable

SHOCK MARATHON CABLE MTK 003-10-07
Pengganti untuk: Yamaha Jup Z, Yamaha Vega (ukuran 270); Supra, Supra X, Shogun (ukuran 370), Thunder
Keterangan: Produk baru Shock Marathon Cable dengan Tabung besar menambah penampilan motor Anda semakin keren
Harga: Rp. 400.000

modifikasi honda supra

Chromed Engine Cover

gambar modifikasi honda supra x

Bigger Front Disc Brake

honda supra x foto modifikasi

Many Posh Boltz as Accecories









keren . . klo mtor kmu pngen kyag gni dateng wae d.jogja motor & crome . . . jln .solo km `14 jogja

Komponen Honda Supra X125 PGM-Fi

2:56 pm motor

Oleh : Agus ‘Zoelis’ Triyono

Sistem injeksi yang diaplikasi pada Honda Supra X125 PGM-FI masuk kategori D-Jetronic. Dimana jumlah semprotan bensin diukur berdasarkan kevakuman di dalam intake manifold. Sensor yang mendeteksi kevakuman disebut absolute manifold pressure (MAP). Pada tipe ini tidak dilengkapi komponen penimbang udara masuk atau air flow meter .

Komponen injeksi Supra X125 PGM-FI secara keseluruhan tampak seperti gambar di bawah. Jika dibandingkan dengan bahasan sebelumnya (Komponen Dasar Motor Injeksi) memang tidak semua komponen injeksi terpasang pada Supra X125 PGM-FI.

Kelengkapan komponen injeksi disesuaikan kebutuhan dari motor itu sendiri. Terkadang sensor-sensor atau komponen lainnya memiliki perbedaan istilah atau nama meskipun memiliki persamaan fungsi.

1. Sistem bahan bakar
Komponen Supra X125 PGM-FI yang bertugas mengalirkan bensin dari tangki hingga mulut injektor antara lain: tangki bensin (fuel tank), saringan bensin (fuel suction filter), pompa bensin (fuel pump), pressure regulator, saluran balik bensin ke tangki, pipa penyalur bensin (fuel feed hose) dan injektor (injector).

2. Sistem induksi udara
Udara yang dihisap masuk ke dalam silinder melewati bebera komponen untuk diukur kevakumannya sebagai patokan jumlah bensin yang akan diinjeksikan. Selain itu juga melewati komponen pendeteksi kondisi udara.

Komponen sistem induksi udara pada Supra X125 PGM-FI meliputi: saringan udara, throttle body, intake manifold dan silinder. Di dalam throttle body terdapat manifold absolute pressure (MAP) sensor, intake air temperature (IAT) sensor dan katub gas yang pergerakan sudutnya dideteksi oleh throttle position (TP) sensor.

3. Sistem kontrol elektronik
Komponen yang termasuk sistem kontrol elektronik yaitu seluruh sensor-sensor yang mendeteksi beberapa kondisi mesin. Sensor yang terdapat pada Supra X125 PGM-FI antara lain: MAP sensor, IAT sensor, TP sensor, engine oil temperature (EOT) sensor, bank angle sensor (BAS) dan ignition pulse generat

Jumat, 15 Mei 2009

Yamaha Mio Soul Low Rider 2008 Jakarta
20:33 | Author: n i s s a g
Selasa, 24/6/2008 | 11:17 WIB

JAKARTA- SELASA - Johny Lipurnomo fromCustom World (CW) populer dengan permainan tangannya lewat alat cat. Karyanya bertebaran 1999 – 2002. Tema inovatif selalu dihasilkan pria bertubuh bongsor ini.

Kepincut juga main modifikasi bodi. Pelan tapi pasti, karya besarnya nongol di Yamaha Cuzztomatic 2 2008 Region IV, Bandung, Mei lalu. "Penasaran juga ikut kelas x-treme. Ini kelas bergengsi," ungkap Johny yang bermarkas di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berbeda jauh sama konsep sebelumnya yang dominan bolt-on. Tentunya, ini lumayan bikin surprise penikmat modifikasi Tanah Air. Boleh dibilang konsep terdepan buat Mio Soul.

Kenapa dibilang konsep terdepan? Jelas, karena Johny lebih konsentrasi ke tunggangan futuristik. Garis desain bodywork tajam dan tegas. Tapi, ciri Mio Soul enggak boleh hilang.

Makanya, lampu utama tetap dipertahankan. "Intinya sih bikin low rider masa depan. Sayang, ada bagian yang belum selesai," ungkap penggemar sate Blora, Jawa Tengah ini.

Memang, konsep terdepan sudah digarap builder berkacamata ini dengan rapi. Tingkat akurasi detail hampir sempurna. Baut dan mur dibikin enggak belang. Pokoke rapi jali. Tapi, penyelesaian yang belum total mengganggu konsep desain secara keseluruhan.

Bandingkan sama motor konsep yang dipajang beberapa pameran di Indonesia atau di luar negeri. Setang tetap tertutup panel instrumen kalau konsepnya memang mengarah kemungkinan akan diproduksi massal. "Nah, itu makanya saya pakai visor. Ini yang nggak selesai," timpal Johny yang bikin sketsa dan urusan bodi ke Agus Djanuar, builder Purwokerto, Jawa Tengah.

Meski begitu, motor konsep enggak selesai. Rancangan sebaiknya sudah dipikirin kemungkinannya untuk dipakai di jalan raya. Seperti Yamaha MT-
OS, konsep sport muscle bike yang diperkenalkan saat berlangsung Tokyo Motor Show 2006.

Artinya, modifikasi yang mengarah ke motor konsep pastinya juga didesain dengan tetap memikirkan bagaimana kalau nanti dipakai harian. Kemungkinan mengestimasi antara tenaga motor yang dihasilkan sama bodi yang sudah diubah. Termasuk, komponen baru tambahan. Konsep terdepan mungkin seperti ini! (Niko)

Duo Yamaha Mio West Custom
20:31 | Author: n i s s a g
Selasa, 29/7/2008 | 08:09 WIB

Soal modifikasi sepedamotor, Jawa Timur jangan dilawan deh. Pemodifikatornya berani merombak ekstrem. Tengok Yamaha Mio produksi 2002 dan 2007 milik M.Irfan dan Andi Widiatmoko, yang keduanya asal Jember, Jawa Timur ini. Kedua skuter bebek (skubek) itu sama-sama menganut aliran West Custom, sehingga ada bagian tertentu memiliki kesamaan.

Seperti pada bagian depan, kata Irfan, kedua skubek menggunakan lampu Yamaha Nouvo-Z. “Tadinya sempat terpikirkan pakai lampu Mio Soul. Tapi, karena harus inden lama, akhirnya pakai Nouvo,” lanjut lajang 23 tahun ini. Kemudian, untuk roda depan sama-sama mengadopsi pelek orbital, yang banyak digandrungi penggila modifikasi di Jatim. Yang membedakan, ukurannya saja. Bila Irfan pilih 14 inci, Andi yang 17 inci.

Kini, kita intip perbedaannya. Kekuatan yang ingin ditonjolkan Irfan berupa pemindahan peredam kejut belakang bergeser ke tengah di atas dek. Sokbrekernya sendiri sudah diganti dengan milik Supra yang disambung dengan pipa besi. Posisi sokbreker baru ini benar-benar menjadi daya pikat dan banyak orang yang nggak ngeh kalau itu sok belakang. “Malah banyak yang bertanya berfungsi apa tidak sok itu,”kekeh Irfan.

Sementara Mio milik Andi memiliki keunikan pada roda belakang. Ia memilih pelek mobil ukuran 15 inci keluaran BBS. Jelas, ketika merayap di jalanan sangat menguras tenaga.

Kreasi fenomenal lainnya dari motor Andi ada pada sistem penggerak roda belakang. Tidak hanya mengandalkan CVT, namun sudah ditambah dengan memakai rantai. “Itu karena konstruksi pelek dan jaraknya yang enggak mungkin pakai belt,” papar Andi. Jadi, pakai gir dengan perbandingan gigi yang sama 14:14.

Cara kerjanya, tenaga dari CVT menggerakkan gir depan yang kemudian diteruskan oleh rantai sebagai penggerak gir belakang dan as roda. Agar tampilan belakang sedikit sangat, penghenti laju memakai disc brake, juga lengan ayundengan model flame.

Selain pemakaian ban belakang, rancangan buritan juga beda. Meski sama-sama model tunggangan MotoGP, namun buntut Mio punya Irfan lebih memanjang, sedang Andi membulat ke atas. Yang pasti, kedua Mio dari Jember ini mengundang kagum. (Nurfil)

Yamaha Mio dan Honda Vario Punya Kesamaan
20:30 | Author: n i s s a g
Jumat, 8/8/2008 | 06:18 WIB

COBA Anda cermati betul, apa yang sama dari Yamaha Mio CW 2005 dari Blitar (Jawa Timur) dan Honda Vario 2006 asal kota Hujan Bogor ini? Perhatikan desain sokbreker belakangnya. Kedua skuter bebek (skubek) ini menggunakan peredam kejut ganda pada satu sisi dan sama-sama terletak di sebelah kiri.

Dari sisi modifikasi, Yamaha Mio milik Piluk Kharisma ini menyontek Yamaha Maxam. Sekalipun meniru, tapi garapan pemodifikator Eko Prasetyo dari Fog Custom malah lebih rapi. Bagian depan nyaris sempurna dan memancarkan skubek gambot. Malah, hidung Mio tampak lebih sip dan tekukan depannya lebih aerodinamis, mirip pesawat supersonic Concorde.

Sayangnya, penggarapan Piluk tidak total karena bagian belakang tidak tersentuh maksimal hingga mencerminkan skubek imut. Piluk beralasan, waktu pengerjaannya hanya dua bulan.

Lebih edan lagi Honda Vario bikinan Berry Natadisastra ini. Boleh percaya boleh tidak, menurut sang pemodifikator, motor itu dikerjakannya dalam sehari lantaran mengejar agar bisa ikut kontes. Aliran yang dipilih bersama Aip adalah custom Hot Rod dengan memanjangkan bodywork lewat engine mounting dari 8 cm menjadi 12 cm.

Nuansa Hot Rod dipertebal dengan tampilan setang telanjang model Robocop. Tentunya kaki-kaki jadi menu wajib sesuai aliran Hot Rod. Untuk satu ini, BSR memadukan dua roda gambot 120-70/14 untuk depan dan belakangnya 140-70/14. (Niko/Isfan)

Yamaha Mio Low Rider dari Malang
20:25 | Author: n i s s a g

Rabu, 9/7/2008 | 06:28 WIB

JAKARTA, RABU - Malang lagi dilanda deman low rider. Lihat saja karya Fatkhur Rohman terhadap Yamaha Mio 2004. Skubek yang dimodif konsep low rider punya terobosan baru. Saya tidak hanya memanjangkan lengan ayun, tapi juga melebarkan sokbreker depan supaya sumbu roda makin panjang," ungkap sarjana teknik alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) itu.

Menariknya, konsep memanjangkan wheelbase cukup sederhana. hanya menambah lengan agar posisi as roda jadi di depan sokbreker. Diikuti pula dengan membalik sokbreker depan, sehingga posisi rem cakram yang tadinya di sisi kanan jadi di kiri. Teknik ini membawa risiko karena dudukan kaliper yang semula di belakang tabung sokbreker kanan, kini jadi di depan sokbreker kiri. "Pemasangan kaliper agak sulit, makanya harus menambah pelat sepanjang 50 mm supaya ada ruang untuk dudukan kaliper," jelas Fatkhur.

Risiko lainnya lagi, sokbreker standar jadi empuk akibat lengannya memanjang. Bakan saat di tes jalan, sepatbor mentok besi segitiga. Solusinya menambah oli sokbreker. Beres dengan kaki depan, giliran yang belakang dan garapannya lebih sederhana. Untuk memperpanjang swing arm ke poros lengan ayun dengan bantuan bikin semacam jembatan. Agar kokoh, konstruksi besi kotak yang kopong dibuat seperti tangga.

Setelah selesai, Fatkhur merasa karyanya belum sempurna.Konstruksi asli monosok belakang tidak kuat. yang dirasa, suspensi motor terlalu empuk dan mantul. Makanya ia mengubah jadi sokbreker ganda di sisi kiri. Caranya, dudukan bawah sok tetap memanfaatkan posisi asli di mesin, hanya dudukan bawah peredam kejut dibuatkan baru. Dan sekarang terlihat seimbang.

Agar Mio bisa lebih mengundang perhatian, kelir motor yang tadinya biru diubah kunig yang terinspirasi dari Jazz. Supaya tidak kelhiat polos, pada bagian belakang ditambah ornamen airbrush tengkorak tipis merah menyala garapan Gaok Airbrush.Trus pada bagian buritan dikasih kamera CCTV yang diletakkan di balik lampu rem. Keren, abis. (Aries)

Yamaha Mio Berbaju Batik
20:19 | Author: n i s s a g
Rabu, 22/10/2008 | 07:50 WIB

Ajang kontes modifikasi motor, bagi Tommy sudah merupakan makanan sehari-hari. Tak heran, bos Mitra Motor Sport (MMS) Cimahi, Jawa Barat ini lumayan kondang lantaran sudah aktif berkompetisi sejak 2003. Dan ia acap menampilkan karya yang unik dan bukan follower.

Termasuk pada Yamaha Mio 2007 dalam pemilihan model airbrush. "Sesuatu yang baru kali ini dan kita coba mengambil tema cinta Indonesia," ungkap Tommy yang identik dengnan tema permainan seperti ini. Motif batik yang dihadirkannya pada kontes Yamaha di Bandung beberapa waktu lalu, tergolong unik.

Saking uniknya, ketika ditanya motif batik itu dari daerah mana, dia malah gelagapan. "Nggak sempat cari ide dari batik Solo apa Yogya. yang penting, kesan batik aja," kekehnya. Namun secara keseluruhan , pemilihan warna garis-garis itu sangat pas sama kelir dasar bodi yang putih.

Termasuk jok ikut dimodif menjadi single seater agar memiliki bidang yang bisa diberikan motif yang sama. Jadi, tampilan Mio benar-benar berkonsep total batik.

Selain sadel yang digarap, juga bodi. Langkahnya dimulai dengan mengganti seluruh cover standar dengan Mio Soul. "Bodi Soul tadi diperbesar dengan fiber," ungkap Tommy. Caranya, menyambung bodi standar yang plastik dengnan fiber. "Jadi terlihat lebih paten karena nggak ada sambungan. Selain itu juga terkesan clean," lanjutnya.

Seperti cover depan, ukurannya memang sudah menjadi lebih besar tapi terlihat masih proposional.Untuk pelek, Tommy menerapkan model custom dari mobil. Alasannya, ingin mendapat lebar telapak maksimal, jadi yang depan lebar 4 inci dan belakang 5 inci yang dikombinasi dengan pelek standarnya. "Sengaja pakai palang asli Mio supaya enggak meninggalkan ciri aslinya," tegas Tommy. (Nurfil)


DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 120/70-14
Ban belakang : FDR 140/80-14
Pelek depan : Custom 4x14 inci
Pelek belakang : Custom 5x14 inci
Sok depan : G@zi
Sok belakang : TF
Headlamp : Mio Soul
Setang : Fatbar
Knalpot : Custom
MMS : (022) 6642352

Modifikasi Yamaha Mio dari Puerto Rico
20:09 | Author: n i s s a g
MOTOR PLUS/ANDHIKAMOTOR PLUS/ANDHIKAMOTOR PLUS/ANDHIKA

Ciri dari Mio sudah sirna dan tampilan jadi ekstrem buat skubek

Selasa, 28/10/2008 | 10:25 WIB

Memundurkan roda belakang, melebarkan bodi dan pakai ban superlebar, itulah modifikasi yang banyak dilakukan pada Yamaha Mio. Tapi coba lihat karya berani dari Siswo Winoto. Builder asal Puerto Rico, maaf maksudnya Purwokerto, Jawa Tengah ini. Ia menyikat habis bodi dan hampir seluruh sasis dari produk berlambang garputala ini, sehingga bentuk standarnya sudah sirna.

Korbannya, Yamaha Mio 2008 milik Reza Ganang Hermawan. Semula ia ingin menunggang skubek dengan tampilan tidak standar alias sudah dimodifikasi. Coba mengutarakan niatnya dengan Wiwin – biasa Winoto disapa – malah ditawari konsep streetfighter.

Harus diakui, kreasi Wiwin dari Win’s Paddock bisa dibilang gebrakan penutup 2008 dunia modifikasi roda dua, khususnya skubek di Indonesia. Garapannya itu boleh dibilang hampir tidak menyisakan sisis maupun bodi standar yang diganti dengan tulang belulangnya sebagai ciri khas dari streetfighter.

“Cuma pakai tulang mulai komstrir depan sampai ujung dek bawah. Lainnya custom sendiri,” jelas Wiwin sambil menunjukkan pipa ¾ inci dipakai untuk sasis tulang bawah sampai ke belakang.

Dengan perubahan total, mau tak mau Wiwin harus menghitung ulang center of gravity, sudut yang sesuai konsep dan estetika secara visual. Agar, selain indah dipandang juga harus punya kekuatan. Lucu kan, lagi asyik dikendarai tiba-tiba ambruk.

Untuk meraih itu, Wiwin membuat banyak sudut dan pemakaian pipa sebagai penguat. “Kuncinya, setiap sudut harus punya korelasi sama dengan sudut lainnya. Sampai satu sisi melenceng, semua pasti rusak,” analisis Wiwin.

Sisi yang dimaksud adalah awal pengelasan pada tulang bawah sampai ke belakang. Untuk mendapat center of gravity, tangki dipindahkan ke bawah jok dan waheelbase dimelarkan sekitar 30 cm.

Tak Cuma itu, jika dilihat dari depan, sulit ditebak kalau motor ini Yamaha Mio. Sebab, cover depan standar sudah diganti dengan Jupiter MX 135LC. Kemudian, knalpot standar dibikin sangar dengan memakai bikinan Italia yang dulu pernah populer di era mesin 2-Tak. Terakhir, lampu depan dan belakang menggunakan LED. “Selain lebih terang, agar tampak futurisktik,” tutup Wiwin. (Andhika)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 110/70-14
Ban belakang : Swallow 140/60-14
Lampu depan : LED custom
Lampu belakang : LED custom
Knalpot : Custom
Wins Paddock : 0815-4888-6755

modifikasi mio 2008
20:03 | Author: n i s s a g

Yamaha Mio Modifikasi 2008



yamaha mio modifikasimodifikasi yamaha miomodifikasi mio, mio modifikasiYamaha Mio 2008 modifies by X-Speed Shop

retro punya .
19:55 | Author: n i s s a g

Here is one more idea for modifying you Yamaha Mio. It comes from Ali Wardana, the owner of Oracle Modification Concepts in Jakarta.

Yamaha Mio Modification concept

From left side view, front lamp:Nouva, rear lamp: Honda CBR, body custom, Mio CW Cas Wheel from Malaysia, TDR exhaust, and Double RPM.

Konsep modifikasi Yamaha Mio

Front shield burberry coated, Piagio windshiel.

foto gambar modifikasi yamaha mio


X-Line Malang's 2004 Yamaha Jupiter Z